Stunting Pada Anak Usia Dini

Study Kasus di Desa Mirat Kec Lewimunding Majalengka

  • Erik Erik IAI Bunga Bangsa Cirebon

Abstract

Malnutrition and stunting are two interrelated problems. Stunting in children is the result of nutrient deficiency during the first thousand days of life. This causes irreversible disturbances in the physical development of the child, causing a decrease in work performance. Stunted children had a mean Intelligence Quotient (IQ) score, eleven points lower than the average IQ score in normal children. Disorders of growth and development in children due to malnutrition if they do not get intervention from an early age will continue into adulthood. The research method used is a phenomenological qualitative method. Researchers will examine cases of stunting in Mirat Village, Lewimunding District, Majalengka Regency. Sample 2 children who were stunted in Mirat Village, Lewimundin District. Research data source UPTD Puskesmas Lewimunding District. Based on the results of researchers' interviews with nutritionists and environmental health workers (Kesling), as well as observations of two stunted children as well as interviews with parents, it was found that the factors that influence stunting are as follows: a diet that does not fulfill a balanced nutrition during the pregnancy process. and after the baby is born, the child's diet from birth to two years of age, exclusive breastfeeding for less than 6 months, complementary feeding (complementary feeding) too early (less than six months), improper parenting (often yelling at children, less close to children, taking actions that make children away from their parents), poor environmental sanitation, not introducing toilet training to children early on, and genetics does not have a significant role in the incidence of stunting


Abstrak


Kurang gizi dan stunting merupakan dua masalah yang saling berhubungan. Stunting pada anak merupakan dampak dari defisiensi nutrient selama seribu hari pertama kehidupan. Hal ini menimbulkan gangguan perkembangan fisik anak yang irreversible, sehingga menyebabkan penurunan performa kerja. Anak stunting memiliki rerata skor Intelligence Quotient (IQ) sebelas poin lebih rendah dibandingkan rerata skor IQ pada anak normal. Gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi bila tidak mendapatkan intervensi sejak dini akan berlanjut hingga dewasa. Metode penelitian yang digunakan ialah metode kualitatif fenomenologi. Peneliti akan meneliti kasus stunting di Desa Mirat Kecamatan Lewimunding Kabupaten Majalengka. Sampel 2 anak yang mengalami stunting di Desa Mirat Kecamatan Lewimundin. Sumber data Penelitian UPTD Puskesmas Kecamatan Lewimunding. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan ahli gizi dan petugas kesehatan lingkungan (kesling), serta dilakukan pula observasi kepada dua anak stunting juga wawancara kepada orangtua, ditemukan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi stunting ialah sebagai berikut: pola makan yang tidak memenuhi gizi seimbang selama proses kehamilan dan setelah bayi lahir, pola makan anak sejak lahir sampai usia dua tahun, pemberian ASI eksklusif yang kurang dari 6 bulan, pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) terlalu dini (kurang dari enam bulan), pengasuhan orangtua yang kurang tepat (sering membentak anak, kurang dekat dengan anak, melakukan tindakan yang membuat anak menjauh dari orangtua), sanitasi lingkungan yang kurang baik, tidak mengenalkan toilet training kepada anak sejak dini, dan genetic tidak memiliki peran signifikan terhadap kejadian stunting

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aditianti. Faktor Determinan “Stunting” Pada Anak Usia 24–59 Bulan di Indonesia. Program Pascasarjana : Institut Pertanian Bogor, 2010.
Adriani M, Kartika V. Pola Asuh Makan pada anak usia dini dengan Status Gizi Kurang di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kalimantan Tengah, Tahun 2011. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 2013 Nov 22;16(2 Apr).
Amirudin, A. (2020). Pengaruh Modernisasi Terhadap Eksistensi dan Keberlangsungan Pengrajin Dandang di Desa Parapatan Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka. Etos, 1(1), 17-33.
Anisa, Faramita. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada anak usia dini Usia 25-60 Bulan Di Kelurahan Kalibaru Depok Tahun 2012. Skripsi S-1 Program Studi Gizi Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Depok, 2012.
Atmarita, 2018. Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI
Bahrudin, Ahmad dkk. 2016. Mengasuh Anak dengan Kecerdasan Rohani dan Perasaan. Jakarta: Direktorat Pelayanan Sosial Dasar Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi
Barnawi, B. (2020). Eksistensi Home Industri Kerajinan Anyaman Bambu di Heuleut Leuwimunding Majalengka di Era Revolusi Industri 4.0. Etos, 1(1), 34-42.

Bekasi: Yayasan Rumah Komunitas Kreatif.
Siswanto, Hadi. 2010. Pendidikan Kesehatan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Buku Saku Desa dalam Penanggulangan Stunting
Cholifatun dkk. Hubungan Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengetahuan dan Pola Asuh Ibu dengan Wasting dan Stunting pada anak usia dini Keluarga Miskin. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia.
Hana Sofia, dkk. 2012. Faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 12-36 bulan di Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Jurnal ilmiah Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro: Semarang.
https://dindaasofyan.wordpress.com/2013/07/21/pengasuhan-dan-tipe-pola-asuh- orang-tua/
https://id.wikipedia.org/wiki/Sanitasi http://www.depkes.go.id/article/view/18040700002/cegah-stunting-dengan-perbaikan-pola-makan-pola-asuh-dan-sanitasi-2-.html http://promkes.kemkes.go.id/phbs
https://pusatkemandiriananak.com/definisi-dan-pendapat-para-ahlientang- pengasuhan-parenting/
Humaira Daming, dkk. 2019. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kejadian Stunting pada anak usia dini di Puskesmas Salo Kabupaten Pinrang. Jurnal Ilmiah Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pare- Pare.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. 2017.
Kurnia, Rohmat. 2019. POSYANDU Pedoman Pelaksanaan Posyandu, Kesehatan Masyarakat Desa dan Kelurahan. Bandung: Bee Media Pustaka.
Lamid, Astuti. 2015. Masalah Kependekan (Stunting) pada Anak Balita: Analisis Prospek Penanggulangannya di Indonesia. Bogor: IPB Press.
Nasikhah R, Margawati A. Faktor risiko kejadian stunting pada anak usia dini usia 24–36 bulan di Kecamatan Semarang Timur (Doctoral dissertation, Diponegoro University)
Novita Nining, dkk. 2018. Keragaman Pangan, Pola Asuh Makan dan Kejadian Stunting pada balita usia 24-59 bulan. Jurnal Gizi Indonesia. 2018
Rahmayana, dkk. Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Kejadian Stunting Anak Usia 24-59 Bulan di Posyandu Asoka II Wilayah Pesisir Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar Tahun 2014. Jurnal Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar
Ramayulis, dkk. 2018. Stop Stunting dengan Konseling Gizi. Jakarta: Penebar Plus+.
Risani R, dkk. Pola Asuh Pemberian Makan pada anak usia dini Stunting Usia 6- 12 Bulan di Kabupaten Sumba Tengah Nusa Tenggara Timur. Jurnal Ilmiah Program Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro: Semarang.
Setiawan, Budi. 2018. Faktor-faktor Penyebab Stunting pada Anak Usia Dini.
Setiawan, dkk. 2018. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. Jurnal kesehatan Andalas.
Shantika. 2017. Golden Age Parenting. Yogyakarta: PSIKOLOGI CORNER. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA.
Sunarsih, Tri. 2018. Tumbuh Kembang Anak. Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA.
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, 2017. Ringkasan 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting).
Winarsih, 2018. Pengantar Ilmu Gizi Dalam Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Baru
Published
2020-04-28
How to Cite
ERIK, Erik. Stunting Pada Anak Usia Dini. Etos : Jurnal Pengabdian Masyarakat, [S.l.], v. 2, n. 1, p. 24 - 36, apr. 2020. ISSN 2746-7015. Available at: <https://jurnal.uibbc.ac.id/index.php/etos/article/view/208>. Date accessed: 01 jan. 2025. doi: https://doi.org/10.47453/etos.v2i1.208.