Penetapan Margin Keuntungan Murabahah berdasarkan Prosentase Pada Pembiayaan Konsumtif
Abstract
The enthusiasm of the Muslim community to switch to sharia banking was welcomed by national banking practitioners by opening sharia banks and sharia business units. Hijrah trend, mass promotion of sharia products and services in various media leads Muslims who need financing products to go to BMT / Sharia Banks to apply sharia based financing products. For financing costumer consumption activities, BMT / Syariah Bank offers product based murabaha contracts, with mutually agreed profit margins. However, because most of the costumer are accustomed to conventional banking mechanisms, sometimes they are confused to determine the amount of the margin they will pay to the BMT/Sharia Bank
ABSTRAK
Antusiasme masyarakat muslim untuk beralih ke perbankan syariah disambut para pelaku perbankan nasional dengan membuka bank-bank syariah baru dan unit usaha syariah. Adanya trend hijrah, promosi produk dan jasa perbankan syariah diberbagai media, mengarahkan masyarakat muslim yang membutuhkan pembiayaan untuk mengajukan pembiayaan dengan akad syariah ke BMT/Bank Syariah. Untuk pembiayaan berjenis pembiayaan konsumtif, BMT/Bank Syariah menawarkan produk dengan akad murabahah, dengan margin keuntungan yang disepakati bersama. Namun karena terbiasa dengan mekanisme perbankan konvensional, beberapa nasabah dilanda kebingungan untuk menentukan besaran nilai margin yang akan ia bayarkan ke BMT/Bank Syariah.
Downloads
References
Departemen Agama RI. (1974). Alqur’an dan Terjemahnya, Jakarta : PT Intermasa.
DSN MUI. (2000). Penjelasan Fatwa No.4/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Murabahah.
Karim, Adiwarman. Bank Islam : Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007
Majelis Ulama Indonesia. Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional. Edisi Kedua, Jakarta : MUI.
Ridwan,Muhammad. (2004). Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil. Yogyakarta: UII Press.
Ridwan,Muhammad. (2007). Konstruksi Bank Syariah di Indonesia. Yogyakarta : Pustaka SM.
Ridwan,Muhammad. (2009). Model-Model Akad Pembiayaan di Bank Syariah (Panduan teknis pembuatan Akad/Perjanjian Pembiayaan Pada Bank Syariah). Yogyakarta : UII Press.
Rifa’I, Muhammad. (2002). Konsep Perbankan Syariah. Semarang : CV. Wicaksana.
Rusyd, Ibnu. Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Mugtashid. Beirut : Lebanon : Dar alKutub Al-Ilmiyah.
Sayyid, Sabiq. Fiqh as-Sunnah, Jilid III, Beirut: Dar al-Fikr, t.t
Sudarsono, Heri. (2004) Bank dan Lembaga Keuangan Syariah : Deskripsi dan Ilustrasi. Jakarta : Ekonisia.
Suhendi,Hendi. (2002). Fiqh Muamalah (Cetakan ke -1). Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Sunan, Ibnu. Majah. Al-maktabah Asy-syamilah V-II, Kutubul al-Mutun :, Bab as Syirkah wa al-Mudharabah, Juz VII.
Sutan, Remy. Sjahdeini. (1999) Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.
Syaf ’i’i Antonio, Muhammad. (2009). Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani,2001 Soemitra, Andri. Bank & Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.
Syafi’i Antonio, Muhammad. (2010). Bank Syariah dari Teori ke Praktek.Jakarta: Gema Insani Pres.
Perwata Atmadja,Karnaen., dan Syafi’I Antonio.,Muhammad. (1992). Apa dan Bagaimana Bank Islam. Yogyakarta : Dana Bhakti wakaf.
Qasim bin 'Abdillah bin Amir 'Ali alQawnuniy, Anis al-Fuqaha. Jedah: Dar al-Wafa`, 1406 H
Wahbah,Az Zuhaili. (1997). Al Fiqh Al Islami wa Adillatuhu. Damascus: Dar al-Fikr.
Warkum, Sumitro .(1996). Asas-asas Perbaknan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait (BUMI dan Takaful, Cetakan ke-1). Jakarta : PT Grafindo Persada.
Wiroso. (2005). Jual Beli Murabahah. Yogyakarta : UII Press.