Al-Quran Sebagai Motor Penggerak Peradaban Dunia yang Paling Menakjubkan

  • Hajjin Mabrur IAI Bunga Bangsa Cirebon

Abstract

Al-Qur'an states itself as a human changer, both individual and communal, who brings people from darkness to bright light (QS. Ibrohim [14]: 1). The historical reality is related to the statement of the Al-Qur'an above that transformative al-Qur'an in building human civilization can be observed from the reality of Arab society which directly feels the presence of the verses of the al-Qur'an. There are stark contrasts in the Arab region, especially regarding the development of society between before and after the Qur'an was revealed. Before the Qur'an was revealed, the Arabs were nothing more than a community called jahiliyah. It consists of tribes that are predominantly nomadic, hostile to each other, far from knowledgeable, and left behind in the cultural field of the surrounding nations. However, after the Qur'an was revealed and Islam was broadcast, the conditions of the Arabs gradually changed and progressed. Arabs who had been divided and hostile to each other became "brothers" in a unique and universal bond that united Arabs as never before, even Arabs were able to establish an empirium that stretched from the Indian border to the white sands of the Atlantic Ocean coastline, an empirium the greatest known human history. What is also interesting is that wherever the liberation carried out by the Muslim troops in the spirit of Qur'anic values ​​is always followed by droves of the liberated population converting to Islam. And until now, what has really made a strong impression is that from Iraq to Morocco, a united Arab nation chain stretches, not only because they adhere to Islam but also in terms of the Arabic language, history, culture and civilization.


Abstrak


Al-Qur’an menyatakan dirinya sebagai perubah manusia baik individu maupun komunal yang membawa manusia dari kegelapan menuju cahaya terang benderang (QS. Ibrohim [14] : 1). Kenyataan sejarah berkaitan dengan pernyataan Al-Qur’an di atas bahwa transformatif al-Qur’an dalam  membangun peradaban umat manusia dapat diamati dari realitas masyarakat Arab yang secara langsung merasakan kehadiran ayat-ayat al-Qur’an. Terdapat perbedaan yang sangat kontras di wilayah Arab khususnya menyangkut perkembangan masyarakatnya antara sebelum dan sesudah al-Qur’an diturunkan. Sebelum al-Qur’an diturunkan, bangsa Arab tak lebih dari komunitas yang disebut jahiliyah. Terdiri dari suku-suku yang mayoritas hidup nomaden, saling bermusuhan, jauh dari ilmu pengetahuan, dan ketinggalan di lapangan kebudayaan dari bangsa-bangsa di sekitarnya. Namun setelah al-Qur’an diturunkan dan Islam disiarkan, kondisi bangsa Arab berangsur-angsur berubah melesat maju. Bangsa Arab yang tadinya terpecah-pecah dan saling bermusuhan menjadi “bersaudara†dalam ikatan yang unik dan universal yang menyatukan bangsa Arab yang sebelumnya tidak pernah terjadi, bahkan bangsa Arab mampu mendirikan sebuah empirium yang membentang dari perbatasan India hingga pasir putih tepi pantai Samudera Atlantik, sebuah empirium terbesar yang pernah dikenal sejarah manusia. Hal yang tidak kalah menarik pula adalah di mana pun pembebasan yang dilakukan oleh pasukan Muslim dengan semangat nilai-nilai Qur’aninya, selalu disusul dengan berbondong-bondongnya para penduduk yang dibebaskan tersebut masuk Agama Islam. Dan sampai saat ini, yang nyata masih kuat membekas adalah dari Irak hingga Maroko, terbentang rantai bangsa Arab yang bersatu, bukan semata karena menganut Agama Islam tapi juga dari sisi bahasa Arabnya, sejarah, kebudayaan, dan peradabannya..

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abu Zaid, Nasr Hamid, Tekstualitas al-Qur’an, terj. Khoiron Nahdiyin, (Yogyakarta: LKiS), 2001
Al-Ansori, Endang Syarifudin, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Islam, (Bandung: CV. Pelajar), 1969
Amin, Ahmad, Fajar Islam, terj. Zaini Dahlan, (Jakarta: Bulan Bintang), 1967
Hart, Michael H., Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, terj. H. Mahbub Djunaidi, (Jakarta: Dunia Pustaka),1982
Khairi Ilham R, Al-Qur’an dan Kaligrafi Arab, (Jakarta: Logos), 1999
Kuntowidjoyo, Paradigma Islam: Interpretasi Untuk Aksi, ed. A.E. Priyono, (Bandung: Mizan), 1994
Mochtar, A. (2019). Pola dan Model Perubahan Pesantren. Eduprof, 1(1), 87-94.
Qordowi, Yusuf, Islam Peradaban Masa Depan, terj. Mushtholah Manfur (Jakarta: Pustaka Kaitsar), 1996
Rahardjo, Dawam, Islam Transformasi Budaya, (Yogyakarta: Dana Bakti Prima), 2002
Shihab, M. Quraish, Tafsir al-Mishbah,Vol II, (Jakarta: Lentera Hati), 2005
-------------------------, Membumikan al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan), 1994
Smith, Huston, Agama-Agama Manusia, terj. Safroedin Bahar, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia), 1991
As-Syiba’i, Musthafa, Peradaban Islam, Dulu, Kini dan Esok, terj. RB. Irawan dan Fauzi Rahman, (Jakarta: Gema Insani Pers), 1992.
Al-Zuhaily, Wahab, Al-Qur’an dan Paradigma Peradaban, terj. Muhammad Tohir, (Yogyakarta : Dinamika), 1996
Published
2020-08-28
How to Cite
MABRUR, Hajjin. Al-Quran Sebagai Motor Penggerak Peradaban Dunia yang Paling Menakjubkan. Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam, [S.l.], v. 5, n. 2, p. 129-142, aug. 2020. ISSN 2503-0973. Available at: <https://jurnal.uibbc.ac.id/index.php/misykah/article/view/228>. Date accessed: 04 jan. 2025.