Gender dalam Tinjauan Islam
Meretas Relasi Islam dan Gerakan Kaum Feminis dalam Perspektif Al-Quran
Abstract
Islam is a religion of empowerment, that is, a religion that requires the formation of the readiness and ability of each individual human being to carry out his role, namely to do good. Why is there an order in Islam to support the weak (dlo'if), look after orphans, and educate children? All of this is directed to the formation of mental and physical readiness to carry out his life existence. Thus, efforts to weaken, oppress, hegominate and tyrannize a person are things that Islam does not expect. The presence of gender as a marker of the existence of human genital variants - in Islamic views - is not something that needs to be contradicted. Both are just distinctions that have the same role and function, namely realizing divine values ​​(religion) which are true in accordance with His instructions (al-khoir) and the truth as a result of a just interpretation of the verses (al-ma'ruf). Thus, forms of injustice as a limitation effect of gender interpretations or interpretations of God's verses, are actually issues that need to be resolved. From this, the authors conclude that the gender movement as a form of movement to build justice and empowerment of men and women is not something that is against Islamic teachings but something that is in line with one of the teachings of Islam.
Abstrak
Islam adalah agama pemberdayaan yaitu agama yang menghendaki terbentuknya kesiapan dan kesanggupan tiap individu manusia untuk menjalankan perannya yaitu melakukan kebaikan. Mengapa di dalam islam ada perintah menyantuni orang lemah (dlo'if), memelihara anak yatim, dan mendidik anak-anak?. Semua ini diarahkan untuk terbentuknya kesiapan mental dan fisik untuk menjalankan eksistensi hidupnya. Dengan demikian, upaya-upaya pelemahan, penindasan, hegomoni dan tirani terhadap seseorang, menjadi hal yang tidak diharapkan oleh islam. Kehadiran gender sebagai penanda adanya varitas kelamin manusia –dalam tinjauan islam-bukanlah sesuatu yang perlu dipertentangan. Keduanya sekedar distingsi yang memiliki peran dan fungsi sama yaitu mewujudkan nilai-nilai ketuhanan (agama) yang kebenarnya sesuai dengan petunjuk-Nya (al-khoir) serta kebenaran sebagai hasil interpretasi berkeadilan ayat-ayatnya (al-ma'ruf). Dengan demikian, bentuk-bentuk ketidakadilan sebagai efek keterbatasan dari interpretasi gender atau hasil interpretasi terhadap ayat-ayat Tuhan, sesungguhnya persoalan yang perlu diselesaikan. Dari sinilah, penulis berkesimpulan bahwa gerakan gender sebagai bentuk gerakan membangun keadilan dan pemberdayaan kaum laki-kali dan perempuan, bukanlah sesuatu yang bertentangan dengan ajaran islam melainkan sesuatu yang selaras dengan salah satu ajaran islam.
Downloads
References
al-Razi, Fakhruddin, Tafsir al-Kabir, cet ke 2, Jilid I, Teheran: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah.
Al-Atsqolani, Ibnu Hajar, 1993, Fath Al-Bari Fi Syarh al-Bukhori, jilid 11, Beirut: Dar al-Fikri.
Echols, John M. dan Hassan Shadily, 1983, Kamus Inggeris Indonesia, Cet. I, ;Jakarta: Gramedia,
Fakih, Mansour, 1997, Analisis Gender dan Transformasi Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ismail, Nurjannah, 2003, Perempuan dalam Pasungan: Bias Laki-laki dalam Penafsiran, Yogyakarta: LKI.
Jauzi, Ibn, Tafsir Zad al-Muyassar. (Maktabah Syamilah.tt)
Lindsey, Linda L, 1990, Gender Roles a Sociological Perspective, New Jersey: Prentice Hall,
Muhammad, Husen, 2011, Ijtihad Kiyai Husen Upaya Membangun Keadilan Gender, Jakarta: Rahima.
Muhsin, Amina Wadud, 1998, Qur’an and Woman, dalam Liberal Islam a Sourcebook, Charles Kurzman (ed), New York: Oxford University Press.
Neufeldt, Victoria, 1984, Webster's New World Dictionary, New York: Webster's New World Cleveland.
Rachman, Budhy Munawar, Islam Pluralis Wacana Kesetaraan Kaum Beriman, Jakarta: Paramadina.
Sabiq, Sayyid, 1987, Fiqh al-Sunnah, Jilid 1, Beirut: Darl Al-fikr,
Tierney, Helen, Women's Studies Encyclopedia, Vol. I, NewYork: Green Wood Press.
Taruna, Dody S, 2010, Pendidikan Agama Islam berwawasan Multikulturalisme. Jakarta: Kementrian Agama RI.
Umar, Nasaruddin, 1999, Kodrat Perempuan dalam Islam, Jakarta: Lembaga Kajian Agama dan Gender.
____________,1999. Kodrat Perempuan dalam Islam, Jakarta: Lembaga Kajian Agama dan Gender.
Wahid, M.Hidayat Nur, 1996, Kajian atas Kajian Dr. Fatima Mernissi tentang Hadis Misogini,dalam Mansour Fakih (ed), Membincang Feminisme Diskursu Gender Persfektif Islam, Surabaya: Risalah Gusti.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.