Muhammad Sebagai Pemimpin Agama dan Negara
Abstract
Muhammad is a great human figure, the messenger of God who was given the mandate to deliver the message, or teachings of God, which became known as the teachings of Islam. His noble character attracted the sympathy of the Arab community at that time, even though some people were uneasy about his existence. As a chosen human, he is equipped with knowledge and abilities. God also gave him a noble position among humans by giving him the title of prophecy. This noble position shows that he is truly the messenger of God. In addition, the expertise of the Prophet Muhammad and his belief in the eyes of the people in regulating, maintaining, developing the territory, building cities, giving attention, peace, welfare and progress of society, made him worthy of being called a "statesman". In implementing teachings, regulating the wheels of life and government, he applies the values ​​of Islamic teachings and also the principle of compassion for all nature.
Abstrak
Muhammad adalah sosok manusia agung utusan Tuhan yang diberikan amanah menyampaikan risalah, atau ajaran Tuhan, yang kemudian dikenal dengan ajaran Islam. Akhlaknya yang mulia menarik simpati masyarakat arab kala itu, meskipun sebagian kalangan resah dengan keberadaannya. Sebagai manusia pilihan, ia dibekali dengan ilmu dan kemampuan. Tuhan pun memberikan kedudukan mulia di antara manusia dengan memberikannya gelar kenabian. Kedudukan mulia ini menunjukkan bahwa ia adalah benar-benar sang utusan Tuhan. Selain itu, kepiawaian Nabi Muhammad dan kepercayaannya di mata masyarakat dalam hal mengatur, menjaga, mengembangkan wilayah kekuasaan, membangun kota-kota, memberikan perhatian, kedamaian, kesejahteraan serta kemajuan masyarakat, menjadikannya layak disebut sebagai “negarawanâ€. Dalam mengimplementasikan ajaran, mengatur roda kehidupan dan pemerintahan, ia menerapkan nilai-nilai ajaran Islam dan juga prinsip kasih sayang terhadap seluruh alam.
Downloads
References
Al-Thabari, Abu Ja’far Muhammad bin Jarir. 1984. Jami’ al-Bayan an Ta’wil Ayat Al-quran. Mesir: Dar al-Fikr
Internet, 21 Januari 2016, tersedia dalam:http/harapantiadaakhir.blogspot.co.id/201.1/11/sistem-pemerintahan-islam-pada-masa.html
Internet, 21 Januari 2016, tersedia dalam: http://www.republika.co.id/berita/hortlink/
61542
Khaeruman, Badri. 2014. Ulum al-Hadits. Bandung: Pustaka Setia
Ma’arif, Syafi’i. 1996. Studi tentang Percaturan dalam Konstituante: Islam dan Masalah Kenegaraan. Jakarta: LP3ES
Madjid, Nurcholis. 1983. “Cita-cita Politik Kitaâ€. Makalah
Pulungan, J. Suyuthi 1997. Fiqh Siyasah: Ajaran, Sejarah & Pemikiran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sadzali, Munawir. 1990. Islam dan Tata Negara, Ajaran, Sejarah dan Pemikiran. Jakarta: UI Press
Siradj, Sayyid Aqil. 1999. Islam Kebangsaan: Fiqh Demokratik Kaum Santri. Jakarta: Pustaka Ciganjur
Watt. W. Montgomery. 1961. Muhammad Prophet and Statesman. Oxford University Press
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.