Aksesibilitas Yogyakarta International Airport Terhadap Pusat-Pusat Kegiatan di Yogyakarta
Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aksesibilitas bandara YIA terhadap pusat-pusat kegiatan di Yogyakarta. Pusat-pusat kegiatan yang dimaksud adalah pusat kegiatan perekonomian yang tersebar di 4 kabupaten yaitu kabupaten Sleman, Bantul, Kulonprogo dan Gunung Kidul, serta 1 kawasan strategis perkotaan yaitu kota Yogyakarta yang merupakan kawasan strategis provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari ke 4 kabupaten dan 1 KSP tersebut di kelompokan kembali oleh 3 pusat kegiatan yaitu pusat kegiatan industri, perdagangan dan pariwisata. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah analisis NETS. Hasil analisis menunjukkan bahwa aksesibilits yang terbaik adalah antara YIA dengan pusat kegiatan perdagangan. Hal ini menunjukkan bahwa masih perlu nya di tingkatkan kembali beberapa factor pendukung kegiatan aksesibilitas menuju pusat kegiatan perindustrian dan pusat pariwisata supaya dapat menghasilkan kenyamanan dan efisiensi waktu bagi masyarakat maupun wisatawan yang hendak menuju pusat kegiatan. aksesibilitas yang paling rendah adalah menuju pusat kegiatan pariwisata , hal ini menunjukkan bahwa masih kurang nya factor pendukung yang telah di gabungkan dengan link NETS pada pusat kegiatan pariwisata, sehingga perlu ditinjau kembali beberapa elemen yang masih belum terhubung sempurna, elemen yang paling siap atau sudah terbentuk link-nya di semua pusat kegiatan adalah elemen regulasi infrastrukur dan yang paling rendah konektivitas link-nya adalah link regulasi jaringan tambahan di 3 pusat kegiatan perekonomian yang ada dalam penelitian ini
Downloads
References
Riyani, A., Pratama, G., & Surahman, S. (2022). Analisis Sistem Pengelolaan Keuangan Pembiayaan Syariah Dengan Akad Murabahah. Ecobankers: Journal of Economy and Banking, 3(1), 1-7.
Anzy Indrashanty dan Poerwaningsih S. Legowo. (2016). “Aksesibilitas Dan Mobilitas Transportasi di Provinsi Bengkulu Dalam Konteks Negara Maritim dan Penguatan Daerah Tertinggal”. Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Antarmoda.
Atik kuswati dan herawati, (2017). “Konektivitas Transportasi Antarmoda di Kabupaten Tulungagung”. Pusat penelitian dan Pengembangan Transportasi Antarmoda.
Chandra, Bahri. Devarasetty dan Vadali. (2013). “Accessibility Evaluation of Feeder Transit Services”. Transportation Research Part A, 47 – 63
Adrian, F., & Pradoto, W. (2017). Potensi Pengembangan Kawasan Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Kota Tangerang Menjadi Aerotropolis. Jurnal Pengembangan Kota, Universitas Diponegoro. 5(2), 121-130.
Gallego, Gomes, Jaraiz-Cavanillas, Lavrador, Jeong. “A Methodology To Assess The Connectivity Caused By A Transportation Infrastructure: Aplication To The High-Speed Rail In Extremadura”. Case Studies on Transport Policy 3, No. 4(2015): 392-401.
Geurs dan Wee, 2010. “Accessibility Evaluation Of Land Use And Transport Strategies Review And Research Directions”. Jurnal of Transport Geography 12 (2004): 127-140.
Geurs, Zondag, Jong, Bok. “Accessibility Appraisal Of Land-Use/Transport Policy Strategies: More Than Just Adding Up Travel Time Savings”. Transport Research Part D 15 (2010): 382-393.
Gunawan, Rully Medianto “Analisis Konektivitas Jaringan Transportasi Udara Nasional” Program Studi Teknik Penerbangan, Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA) Yogyakarta.
Ike Marselawati, Heri Azwansyah, Ferry Juniardi. (2013). “Pengembangan Potensi Wilayah Terhadap Aksesibilitas Infrastruktur Dasar Dengan Metode Irap” Integrated Service Planning. Integrated Public Transport Service Planning Guidelines. Sydney Metropolitan Area. Sydney.
Litman Todd, 2019. “Evaluating Accessibility For Transport Planning Measuring People’s Ability to Reach Desired Goods And Activities”. Victoria Transport Policy Institute.
Maria Goretti Oktaviana, Harnen Sulistio, Achmad Wicaksono “Strategi Pengembangan Transportasi Antar Wilayah Di Provinsi Papua Barat” Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang.
