Pola Asuh Orang Tua Singleparent dalam Menumbuhkan Kemandirian Anak
Abstract
This research is motivated by the difference in the level of independence of children who are cared for by single parent parents, both from the father and the mother, this is because the time that must be divided between raising children and earning a living to meet their daily needs, so that there are some children who low independence, so they still have to depend on other people, especially parents, but there are also children who are very independent in carrying out their own activities. know the problems faced by single parent parents in carrying out family roles and fostering children's independence, as well as knowing solutions to problems faced by single parent parents in carrying out family roles and fostering children's independence. This research method uses qualitative research methods, where this qualitative method is more to collect various information through interviews with informants accompanied by documentation, data collection techniques use interviews and observations and documentation to strengthen the results of this study, in addition to using case studies where the case study. is to conduct an in-depth examination of a situation or event to obtain information. The results of the interviews showed that the parenting style that was given would cause different impacts and risks. These parenting styles include democratic parenting, permissive parenting, and authoritarian parenting. Each of these parenting styles has its own advantages and disadvantages. So that parents must be clever in dealing with the impact of this parenting style. The conclusion that can be obtained from this research is about the diversity of parenting styles provided by parents such as the several types of parenting that have been mentioned above, it can cause different levels of children's independence. Besides that, there are also some problems regarding the lack of time in controlling children's development because they have to be divided by earning a living and not being able to fully control the child's development both at home and outside the home.
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan dari tingkat kemandirian anak yang diasuh oleh orang tua single parent baik dari pihak ayah maupun pihak ibu, hal ini dikarenakan waktu yang harus terbagi antara mengasuh anak dan mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga terdapat beberapa anak yang memiliki tingkat kemandirian yang rendah, sehingga masih harus bergantung dengan orang lain terutama orang tua, tetapi ada juga anak yang sudah sangat mandiri dalam melakukan aktivitasnya sendiri.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola asuh yang diberikan oleh orang tua single parent dalam menumbuhkan kemandirian anak, untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi orang tua single parent dalam menjalani peran keluarga dan menumbuhkan kemandirian anak, serta mengetahui solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh orang tua single parent dalam menjalani peran keluarga dan menumbuhkan kemandirian anak. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana metode kualitaif ini lebih kepada mengumpulkan berbagai informasi melalui wawancara dengan narasumber disertai dengan dokumentasi,teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi serta dokumentasi untuk memperkuat hasil penelitian ini, selain itu juga menggunakan studi kasus dimana studi kasus itu adalah melakukan pemeriksaan secara mendalam terhadap sesuatu keadaan atau kejadian untuk mendapat suatu informasi. Hasil wawancara menujukkan bahwa pola asuh yang diberikanakan menyebabkan dampak dan resiko yang berbeda-beda. Pola asuh tersebut diantaranya adalah pola asuh demokratif, pola asuh permisif, dan pola asuh otoriter. Dari setiap pola asuh tersebut pasti mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sehingga orang tua harus pandai dalam menyiasati adanya dampak dari pola asuh tersebut. Kesimpulan yang bisa didapat dari penelitian ini adalah tentang keberagaman pola asuh yang diberikan oleh orang tua seperti beberapa jenis pola asuh yang sudah disebutkan di atas, hal itu dapat menyebabkan tingkat kemandirian anak berbeda-beda. Disamping itu juga terdapat beberapa permasalahan tentang waktu yang kurang dalam mengontrol perkembangan anak karena harus terbagi dengan mencari nafkah dan tidak sepenuhnya dapat mengontrol perkembangan anak baik itu di rumah maupun di luar rumah.
Downloads
References
Budiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Surakarta : UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press)
Chan Chun Ming Eric, Using Open-Ended Mathematics Problems A Classroom Experience (Primary). (Journal Online)
Desiyanti, Titin, dkk. (2016). Pendekatan Open-ended untuk meningkatkan kemampuan bepikir kreatif sistematis dan disposisi matematis siswa. Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1
Fanani, Ahmad., Dian., dkk. (2019). Analisis Pembelajaran Berbasis Pembelajaran Abad 21. Surabaya: Adi Buana University PRESS
Kurniatai, Dian,. Dkk. (2016). Kemampuan berpikir tinkat tinggi siswa SMP di kabupaten Jember dalammenyeleseikan soal berstandart pisa. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Volume 20, No 2, Desember 2016 (142-155) (Online).
Runtukahu, Tombokan., & Kandou, Selpius., (2014). Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta: Prenadamedia Group.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.