Penggunaan Laboratorium untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa di MIN Yogyakarta 2
Abstract
This study aims to see the improvement of students' process skills in MIN Yogyakarta 2 using laboratories. This research is a classroom action research (CAR) consisting of three cycles. The subjects of this study were 39 students in class IV. The data collection technique used was observation while the instrument used was a process skills observation sheet, a student's scientific attitude observation sheet, and a student's performance observation sheet. The collected data were analyzed with qualitative and quantitative techniques. The results showed that the use of laboratories can improve: (1) students' scientific process skills, (2) student performance, (3) scientific attitude. Improved process skills can be seen in the average score of science process skills in students in the first cycle is 13.96 in the low category. In the second cycle increased to 21.84 in the high category. In the third cycle it increased to 26.35 in the very high category. The average performance score of students in the first cycle was 5.167 (very low), the second cycle was 6.872 (moderate) and the third cycle was 9.336 (high). The average scientific attitude of students in the first cycle was 10.256 (low), the second cycle was 14.923 (high) and in the third cycle it increased to 18.128 (very high). Thus it can be concluded that there is an increase in students' process skills through the use of laboratories.
Keywords: laboratory; improvement; process skills.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan keterampilan proses siswa di MIN Yogyakarta 2 menggunakan laboratorium. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( PTK) yang terdiri dari tiga siklus. Subyek penelitian ini adalah sejumlah 39 siswa kelas IV. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi sedangkan instrument yang digunakan adalah lembar observasi keterampilan proses, lembar observasi sikap ilmiah siswa, dan lembar observasi unjuk kerja siswa. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunakan laboratorium dapat meningkatkan: (1) Keterampilan proses sains siswa, (2) Unjuk kerja siswa, (3) Sikap Ilmiah. Peningkatan keterampilan proses dapat dilihat pada rata-rata skor keterampilan proses sains pada siswa pada siklus pertama adalah 13,96 dalam kategori rendah. Pada siklus kedua meningkat menjadi 21,84 dalam kategori tinggi. Pada siklus ketiga meningkat menjadi 26,35 dalam kategori sangat tinggi. Rata-rata skor unjuk kerja siswa pada siklus pertama 5,167 (sangat rendah), siklus kedua 6,872 (sedang) dan siklus ketiga 9,367 ( tinggi). Rata-rata sikap ilmiah siswa pada siklus pertama adalah 10,256 ( rendah), siklus kedua 14,923 (tinggi) dan pada siklus ketiga meningkat menjadi 18,128 (sangat tinggi). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan keterampilan proses siswa melalui penggunaan laboratorium.
Kata Kunci: laboratorium; peningkata; keterampilan proses.
Downloads
References
Bundu, Patta. (2008). Penilaian keterampilan proses dan sikap ilmiah dalam pembelajaran Sains SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional DirjenPendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.
Darmodjo, Hendro & Kaligis, Jeny R. E. (1993). Pendidikan IPA II. Jakarta:Depdiknas.
Depdiknas. (2003). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah: Rencana dan Program Proram Pelaksanaan. Jakarta: Depdiknas.
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar. (1997). Pola dan Strategi Pembinaan pendidikan. Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar.
Hadi, Anwar. (2003). System Manajemen Mutu Lab. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Hofstein, A., & Naaman, R. M. (2007). The laboratory in science education: the stateof the art. Journal The Royal Society of Chemistry, 8 (2), 105-107.
Kertiasa & Abdul Basir. (1979). Petunjuk Pengelolaan Lab IPA. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.
Samani, M. &Iskandar. (1999). Buku Pedoman Perawatan Prefentif. JakartaDikdasmen.
Sarkim, T. (1998). Humaniora dalam Pendidikan Sains. Yogyakarta.: Kanisius.
Semiawan, Conny. R. (2008). Belajar dan pembelajaran prasekolah dan sekolahdasar. Jakarta: Indeks.
Sumantri, Mulyani dan Johar Permana. (1998). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: DEPDIKBUD
Sund, R.B. & Leslie W. (1973). Teaching science by inquiry in the secondary school. Columbus. Ohio: Charles B. Merrill Publishing Company.
Syagala, Syaiful. (2003), Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: PT. Alfabeta
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah an Daerah.